Antioksidan binahong membantu mengatasi perlemakan hati akibat kebiasan konsumsi alkohol.
Sejatinya Hendy Purwanto bukan pencandu minuman beralkohol. Namun, acap kali konsultan desain senior di sebuah perusahaan periklanan mutinasional itu menenggak minuman keras ketika bertemu kolega dari mancanegara. Sebuah siang pada April 2013 ia menemui pelanggan warga asing di kafe di Jakarta Barat. Baru seteguk minuman beralkohol membasahi kerongkongan, Hendy mual dan perut bagian kanannya nyeri.
“Seperti mau muntah, tapi setelah di kamar mandi tidak ada benda dari perut yang keluar. Padahal rasa mual itu tidak hilang juga. Pada saat yang bersamaan, perut bagian kanan terasa nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum,” kenang Hendy. Keringat dingin mulai membasahi kemejanya. Ia memutuskan untuk meninggalkan rapat dan meminta rekan kerjanya untuk mewakili perannya dalam negosiasi proyek itu.
Akibat mengkonsumsi minuman beralkohol
Karena tak kunjung membaik, keluarga membawa Hendy ke klinik umum di dekat rumahnya di Pasarminggu, Jakarta Selatan. Dokter klinik mendiagnosis ada gangguan di organ dalam. Dokter menyarankan Hendy untuk menjalani pengecekan dengan ultrasonografi demi memastikan penyebab penyakitnya. Malam itu juga, Hendy menjalani pemeriksaan kesehatan di sebuah rumahsakit pemerintah.
Dokter menjelaskan bahwa hati Hendy mengalami peradangan karena timbunan lemak pada permukaannya. Hal itu ditandai dengan naiknya kadar enzim alanin aminotransferase (ALT) dan aspartat aminotransferase (AST). Menurut Longo DL, dalam “Dasar-Dasar Pengobatan Penyakit Dalam” ALT adalah enzim yang dibuat dalam sel hati dan menjadi indikator utama tingkat kerusakan hati. Enzim ALT meningkat jika selaput sel hati rusak.
Adapun AST adalah enzim mitokondria yang juga ditemukan pada jantung, ginjal, dan otak. Sifatnya sebagai indikator pendamping. Dalam beberapa kasus peradangan hati, kadar peningkatan ALT dan AST akan sama. Hendy menderita penyakit perlemakan hati akibat konsumsi alkohol. Menurut periset dari bagian Fisiologi Nutrisi, Universitas Warsawa, Polandia, Aleksandra Kolota, dalam Oxido-Reductive Stress and Alcoholic Liver Disease penyakit hati alkoholik akibat konsumsi alkohol dalam waktu yang lama.
Perlemakan hati biasa ditemukan pada peminum alkohol ringan sampai berat. Pada peminum alkohol berat, sekitar 10—30% akan berkembang menjadi penderita hepatitis alkoholik. Pada tahap berikutnya menjadi sirosis bila tidak ada penanganan lebih lanjut. Menghentikan konsumsi minuman beralkohol dan mengonsumsi makanan berantioksidan tinggi mempercepat penyembuhannya.
Alkohol menginduksi jaringan sel hati dan membentuk radikal bebas. Radikal bebas itulah penyebab penimbunan lemak dalam sel-sel hati. Lawan dari radikal bebas adalah antioksidan yang menghambat perkembangan radikal bebas. Salah satu herba yang potensial mengatasi perlemakan hati adalah binahong Anredera cordifolia sebagaimana hasil riset Ramayang Nastiti Estowo.
Khasiat binahong untuk penyakit hati
Ramayang, periset dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung itu meneliti efek daun binahong terhadap aktivitas ALT dan AST. Penggunaan etanol dalam riset itu sebagai pencetus kerusakan hati. Parameter yang digunakan sebagai indikator adalah aktivitas enzim ALT. Penelitian itu menggunakan 25 ekor tikus putih berumur 2—3 bulan. Hasilnya ekstrak etanol daun binahong berdosis 50 mg per kg bobot tubuh paling rendah mencegah peningkatan ALT tikus, yakni 58 IU per l.
Ekstrak binahong berdosis berdosis 100 mg mampu mencegah peningkatan enzim ALT hingga mendekati ambang normal, yakni 53,4 IU per l. Adapun dosis 200 mg juga mencegah peningkan enzim ALT (53,2 IU per l). Nilai ALT dikatakan normal jika berada di bawah 50 IU per l. Itu membuktikan kandungan flavonoid dan antioksidan daun binahong yang menghambat perkembangan radikal bebas. Menurut guru besar Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya, Sri Kumalaningsih, flavonoid daun binahong termasuk antioksidan primer yaitu antioksidan yang mampu mencegah terbentuknya radikal bebas baru.
Ketua Persatuan Peneliti Hati Indonesia, Dr dr Rino Alvani Gani, SpPD-KGEH mengatakan, sejatinya organ hati akan memecah alkohol, sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Namun, bila konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan, kerja hati sangat berat sehingga mencederai hati. Kondisi itu menghambat proses pemecahan protein, lemak, dan karbohidrat. Penyakit hati akibat alkohol paling ringan adalah perlemakan hati. Gejala baru muncul saat volume hati membesar, yaitu nyeri di perut bagian kanan atas.
Level selanjutnya adalah hepatitis alkoholik atau peradangan hati. Gejalanya bisa berupa hilangnya nafsu makan, mual, muntah, nyeri perut, demam, dan kulit berwarna kuning. Paling parah adalah sirosis alkoholik. Hati mengeras, fungsi detoksifikasi dan sekresi sisa metabolisme mengalami kegagalan,” lanjut dokter di Rumahsakit Cipto Mangunkusumo itu.
Menurut dr Rino penggunaan herbal yang mengandung antioksidan sebagai pelindung hati sangat memungkinkan. Itu bukan untuk menggantikan terapi konvensional, tetapi sebagai pelengkap terapi.
Membuat resep herbal dari Bihanong
Herbalis di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati, meresepkan daun binahong untuk penyakit hati sejak 3 tahun lalu. Bahan pembuatannya berupa 9 daun binahong, 7 umbi kunyitputih seukuran ibu jari yang di iris tipis, dan 7 umbi temulawak seukuran ibu jari di iris tipis. Semua bahan direbus dalam 3 gelas air hingga mendidih dan sisakan separuhnya.
Pasien hati mengonsumsi hasil rebusan itu 3 kali sehari. Perbaikan kondisi kesehatan akan terlihat minimal 3 bulan dengan konsumsi herbal secara teratur. “Zat aktif yang bekerja dalam ramuan itu adalah flavonoid dari binahong sebagai melindungi fungsi hati, yang bersifat antioksidan, antimikrob, antihipoglikemik dan antikolesterol,” kata Valentina yang juga guru yoga itu.
